MAKALAH ILMU BUDAYA
DASAR
Disusun
oleh:
Ulva
Rusi Haryanti
1A214934
1EA48
EKONOMI-S1
MANAJEMEN
TEMA: BUDAYA DAN AGAMA
JUDUL: KAUM WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM DAN WANITA
DI DUNIA
Sesungguhnya
kedudukan wanita dalam pandangan terdahulu (sebelum Islam) sangatlah rendah dan
hina. Mereka dianggap sebagai manusia yang tidak memiliki hak,jiwa,kemerdekaan
dan kemuliaan. Umat-umat tersebut menganggap bahwa wanita adalah sumber segala
malampetaka dan bencana dunia.Wanita menurut bahasa adalah perempuan dewasa
yang telah mengalami perubahan sikap dan psikologis.wanita juga itu indentik
dengan sosok yang bersahaja,dewasa dan cantik. Wanita juga memiliki perasaan
yang sensitif yang berhungan dengan adanya kejadian-kejadian yang mengharukan
yang akan membuat wanita tersebut akan mengalami kesedihan.sebelumnya saya
ingin menjelaskan tentang perbedaan wanita islam dan wanita non islam, wanita
islam adalah wanita dia diharus menutup seluruh tubunya dari atas kepala hingga
kaki kecuali telapak tangan dan wajah. Wanita muslim harus menggunakan hijab
atau kerudung setelah dia Akil baligh atau disebut juga usia seseorang pada
tahap kedewasaan. Akil baligh akan ditandai dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya. Sedangkan wanita non muslim mereka tidak dianjurkan untuk
mengenakan hijab, wanita non muslim tidak memiliki syarat-syarat seperti agama
islam yang menganjurkan bagi setiap wanitanya untuk menutupi seluruh auratnya
wanita non muslim senantiasa memperlihatkan seluruh auratnya dan itu yang
membedakan wanita muslim dan wanita non muslim.
Keep Smile for Mom Halaman 34-44 dan Panduan Wanita
Shalihah Halaman 3-16
Kehidupan wanita di Barat
Sangat
memperhatinkan melihat kondisi wanita-wanita di negeri barat, ketika para
wanita berontak menuntut kemerdekaan dan kesamaan gender. Tak ada tempat untuk
laki-laki yang ingin merendahkan hak seorang wanita, karena pada ssat ini
wanita pun bisa dan bahkan menyaingi para laki-laki. Wanita sudah bisa hidup
mandiri dalam segala hal, jika seorang wanita mempunyai pendidikan tinggi,
memliki jabatan yang tidak kalah tinggi dari seorang laki-laki segala hal bisa
dilakukan oleh wanita maupun laki-laki. Sepintas kondisi wanita barat tersebut
merupakan kemenangan dan hak bagi kaum
wanita tetapi hal tersebut ternyata adalah sebuah bencana terbesar bagi seorang
wanita, bahkan juga bagi dunia ini. Wanita Barat menuntut kesamaan gender
dengan seorang laki-laki bahkan ingin ingin melakukan yang seharusnya dilakukan
oleh seorang laki-laki untuk mencari nafkah untuk dirinya, mendapatkan
kebebasan,melepaskan jilbab, menanggalkan rasa malu,melupakan tanggung jawabnya
di rumah tangga, dan sibuk meniti karier. Namun sebenarnya dia sedang mengalami
kehancuran pada dirinya sendiri. Kehancuran tersebut terjadi karena mereka
tidak lagi bisa menjalani hidupnya sebagai seorang wanita dan wanita tersebut
telah kehilangan jati dirinya sehingga abimisi dari mereka telah tercapai dan wanita
tersebut berfikir tidak merasa memerlukan sosok seorang laki-laki.
Wanita-wanita seperti ini telah melawan kodratnya tuhan, mereka telah melupakan
peranan wanita yang sebenarnya karena wanita-wanita inilah dunia ini
mendapatkan bencana besar. Kemandirian dan kebebasan yang mereka sudah dapatkan
tidak lagi membuat mereka sempat untuk
menghabiskan waktunya di dalam rumah. Hal ini dapat memicu perpecahan bagi
suami dan istri yang tidak bisa meluangkan waktunya untuk mendidik anak-anak
mereka dan anak-anak mereka akan tumbuh
di lingkungan yang tidak terkontol dan akan menyebabkan anak tersebut mencari
kesenangan di luar rumah yang dapat mengakibatkan mereka menjadi anak-anak yang
kurang perhatian. Ini yang akan mengakibatkan anak-anak menjadikan lingkungan luar sebagai media untuk mencari perhatian
karena anak-anak ini tidak mendapatkan perhatian di dalam rumah karena kedua
orangnya sibuk dengan urusannya mereka masing-masing dan kadang jika seorang
suami merasa tidak dilayani oleh oleh istrinya mereka pun akan mencari
kesenangan diluar rumah dengan cara berselingkuh, wanita juga akan berfikiran
yang sama ketika mereka tidak mendapatkan kepuasan di dalam rumah mereka juga
akan melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh suaminya. Dan dengan adanya
kejadian seperti ini perzinaan marak dimana-mana dan dapat memberikan dampak
yang kurang baik bagi kehidupan di dunia
dan terutama bagi anak-anak mereka. Itulah bencana besar yang saat ini sedang
terjadi bahkan, yang sangat Menyedihkan , bangsa timur pun sudah banyak
meniru gaya hidup mereka wanita barat.
Para wanita telah meninggalkan kebudayaan timur dan hijab telah terganti denga
pakaian seksi yang mengumbar aurat yang dapat mengundang hawa nafsu para kaum
laki-laki.
Wanita pada Masa Jahiliyah
Pandangan bangsa
Arab pada masa jahiliyah tentang seorang wanita adalah wanita itu diibaratkan
barang atau budak. Pada masa jahiliyah, wanita tidak memiliki hak dan tidak
mewarisi bahkan wanita pun dianggap sebagai aib dan kehinaan bahkan sampai
dizaman modern seperti saat ini masih ada beberapa bangsa arab yang kembali pada tradisi zaman
jahiliyah, mereka menganggap wanita sebagai aib sehingga seorang wanita tidak
mendapatkan hak-hak dalam masalah warisan. Kekejaman orang-orang jahiliyah
terhadap kaum wanita belum berhenti sampai disini, mereka juga tidak membiarkan
kaum wanita untuk hidup. Jika seorang istri melahirkan anak perempuan,sang
suami akan langsung mengambil, m,embuat galian lubang,lalu menguburnya
hidup-hidup. Banyak dari kalangan isteri yang takut akan perlakuan kejam
seperti ini sehingga mereka terlebih dahulu membuat galian lubang jika dia
melahirkan anak perempuan dan bahkan ada yang sesudah melahirkan akan perempuan
wanita tersebut langsung mencekik bayinya. Perlakuan buruk lainnya kaum
jahiliyah terhadap kaum wanita adalah dijadikannya budak-budak wanita mereka
untuk melacur sehingga mereka dapat menerima keuntungan dari pelacuran
tersebut. Inilah kondisi kaum wanita di masa jahiliyah, keadaan mereka tidak
lebih dari makhluk tanpa harga diri yang kehilangan hak dan kepemilikannya.
Wanita dalam Pandangan Bangsa dan Agama Lain
Wanita di Mata
Peradaban Yunani
Dalam pandangan
Yunani, wanita sangat dilecehkan dan dihina.Orang Yunani menganggap baahwa
wanita adalah najis dan kotoran dari
hasil perbuatan setan. Di mata mereka wanita sangat dilecehkan wanita ibarat
barang dagangan yang bisa diperjualbelikan di pasar-pasar. Wanita boleh
dirampas haknya, tidak perlu mendapatkan warisan dan tidak berhak menggunakan
hartanya.
Wanita di Mata
Peradaban Romawi
Sangat
memprihatinkan jika mendengar apa yang terjadi pada seorang wanita di Romawi
sebelum datangnya Islam. Pada saat itu, dimana kaum wanita mendapatkan siksaan
yang begitu kejam. Mulai disiram dengan minyak panas, diikat di tiang, sampai
diikatkan di buntut kuda dan kemudian kuda berlari sekencang-kencangnya sampai
mati.
Wanita di Mata
Peradaban Cina
Berbeda dengan
orang Romawi, di Cina seorang wanita diibaratkan seperti pembawa penyakit yang
bisa menghapuskan kebahagiaan dan harta. Seorang wanita bisa dapat
diperjualbelikan seorang kebangsaan cina boleh menjual istrinya sebagaimana dia
menjual budak dan apabila wanita tersebut menjadi seorang janda, dia seperti
barang warisan yang boleh dimiliki keluarga mendiang dari suaminya bahkan juga
seorang suami berhak mengubur istrinya hidup-hidup.
Wanita di Mata
Agama Hindu
Wanita dimata
orang-orang Hindu adalah seorang yag
tidak memiliki hak setelah suaminya meninggal dunia. Jika suaminya meninggal,
dia tidak berhak hidup dia harus mati atau ikut membakarkan dirinya dalam
keadaan hidup-hidup bersama suaminya.
Wanita di Mata
Peradaban Persia
Aturan untuk
menjaga kehormatan wanita di Persia pada saat itu tidak ada sehingga laki-laki
boleh saja menikahi ibunya sendiri, saudara kandung
perempuannya,bibi,keponakan,dan semua mahramnya.ketika seorang wanita menjalani
datang bulan, mereka akan diasingkan ketempat yang jauh dan tidak boleh menemui
siapa pun kecuali petugas yang ditugaskan. Lebih-lebih jika wanita itu berada
dibawah kekuasaan sang suami, maka nasibnya berada di tangan laki-laki
tersebut. Suami berhak membunuhnya atau membiarkan wanita tersebut hidup.
Wanita di Mata
Peradaban Yahudi
Orang-orang
Yahudi menganggap wanita seperti barang warisan yang dapat diwariskan kepada
keluarganya jika sang suami telah meninggal. Mereka menempatkan wanita sebagai
pelayan, sang ayah bisa menjualnya, dalam hal ini wanita tidak memiliki
pilihan. Wanita tidak bisa mewarisi apapun, kecuali jika sang ayah tidak
memiliki anak laki-laki. Orang-orang Yahudi menganggap wanita sebagai laknat
dan kutukan, karena wanitalah yang telah menyesatkan Adam a.s. Mereka
menganggap wanita yang sedang datang bulan sebagai wanita yang najis, sehingga
tidak boleh duduk dan makan bersama, sampai mereka suci. Bahkan orang lain
tidak boleh menyentuh apa yang mereka sentuh, karena khawatir akan terkena
najisnya.
Wanita di Mata
Peradaban Nashrani
Orang Nashrani
memiliki persamaan dengan orang Yahudi di dalam menempatkan kedudukan seorang
wanita. Mereka juga menganggap wanita sebagai pangkal kejahatan, kesalahan,dan
dosa. Mereka menganggap wanita itu najis, khususnya pada saat datang bulan. Dan
lebih jahatnya lagi adalah bahwa wanita hanyalah sebagai pemuas nafsu lelaki,
tidak lebih dari itu. Wanitalah yang menyebabkan timbulnya bencana, kerusakan
dan kejahatan di muka bumi ini. Wanitalah yang pertama kalinya yang menyesatkan
Adam sehingga memakan buah larangan (
buah khuldi adalah buah yang dilarang oleh Allah SWT untuk dimakan
oleh nabi Adam dan Isterinya
ketika berada di dalam surga).
Wanita di Mata Feminisme
Feminisme adalah
pmikiran yang menuntut adanya kesetaraan wanita dengan laki-laki mereka
menganggap bahwa wanita adalah kaum teerjajah yang haknya terbatasi sehingga
tidak bisa berkaya layaknya laki-laki.
Wanita di Mata
Orang India
Bagi bangsa India,
dalam aturan Manu, wanita hanyalah pelayan bagi suami dan ayahnya. Wanita tidak
memiliki kebebasan untuk memiliki dan menggunakan hartanya, sebab semua yang
dimiliki dikembalikan kepada suami,ayah, atau anak laki-lakinya. Jika suaminya
meninggal, ia akan dibakar hidup-hidup an di kubur bersama suaminya. Kejahatan
ini terus berlanjut hinnga masuknya penjajahan Britania ke India. Mulai saat
itu ditetapkan undang-undang yang melarang membakar wanita hidup-hidup. Namun
demikian, masih saja ada yang melakukan pembakaran sperti itu sampai abad dua
puluh ini.
Dalam aturan
undang-undang Hammurabi, wanita dianggap tidak lebih dari seekor binatang. Ia
tidak mempunyai hak untuk memiliki sesuatu dan untuk menggunakan hartanya. Jika
ada seorang keluarga yang mempunyai seorang puteri, maka ia harus menyerahkan
puterinya untuk dibunuh atau diperlakukan sesukannya.
Pandangan Tentang
Wanita Setelah Datangnya Islam
Islam begitu
sangat menjunjung tinggi hak dan kewajiban wanita. Islam juga memberikan
kemuliaan tak terhingga kepada kaum wanita. Wanita dalam islam tidak seperti
wabah penyakit bukan juga barang barang dagangan dia adalah manusia yang tidak
perlu lagi diperdebatkan statusnya bahkan di Al-Qur’an pun tidak
membeda-bedakan antara pria dan wanita, maka tidak pelu lagi mengubur bayi
perempuan hidup-hidup. Islam juga menghitung dengan terperinci warisan untuk
wanita yang jumlahnya sudah diatur dan diperhitungkan secara adil. Islam juga
membawa kemuliaan bagi seorang wanita, karena wanita tidak bisa diibaratkan
sebagai barang pusaka yang bisa diwariskan dia juga tidak bisa disejajarkan
seperti hewan peliharaan yang bisa diambil dan dibuang begitu saja. Islam telah
membawa wanita kepada fitrahnya atau yang semestinya. Islam tidak membedakan
wanita dengan laki-laki,kecuali pada hal kodrati yang tujuannya adalah untuk
menjaga kemuliaan wanita itu sendiri. Pada dasarnya wanita dan laki-laki
memliki tanggung jawab yang sama di dunia yaitu bertanggung jawab atas dirinya
sendiri juga bertanggung jawab atas lingkungannya.
Hak-hak Kaum Wanita dalam Islam
1.
Hak
Wanita Sebagai Seorang Anak
Sebagai
seorang anak, wanita memiliki hak penuh untuk memperoleh pendidikan dan
pengasuhan yang sempurna. Orang tua berkewajiban untuk mengasuhnya hingga anak
tersebut menikah. Dengan menikahnya seorang wanita, maka tugas untuk mendidik
diserahkan kepada suaminya. Sejak kecil seorang wanita berhak dan wajib untuk
mendaptkan hak penyusuan selama dua tahun. Dalam hal warisan seorang anak
perempuan mendapatkan hak warisnya secara penuh sebagaimana wanita dewasa.
Dalam hal kasih sayang orang tua kepada anaknya, tidak boleh mereka
membeda-bedakan antara kasih sayang kepada wanita dan laki-laki. Juga dalam hal
berpakaian dan tempat tinggal, seorang anak wanita mendapatkan hak penuh untuk
memilikinya. Bahkan seorang ayah pun harus menempatkan anak wanitanya pada
tempat yang khusus ( sebagai penghormatan) kepada mereka jika mereka mencapai
usia baligh.
2.
Hak
Wanita Sebagai Seorang Ibu
Islam
telah menduduki wanita sebagai manusia yang paling mulia dalam status mereka
sebagai seorang ibu. Rasululah SAW menggambarkan bahwa surga terletak pada
telapak kaki ibu. Islam memerintahkan agar seorang anak selalu mendahulukan
perintah ibunya diatas perintah lainnya. Jika suatu ketika berbenturan antara
perintah ayah dan ibu, maka perintah ibulah yang harus diutamakan untuk
ditaati. Dalam konsep islam berbakti kepada kedua orang tua tidak hanya ketika
mereka masih hidup, ketika mereka sudah meninggal dunia seorang anak diharuskan
untuk tetap berbakti kepada kedua orang tuanya. Dalam hal mendahulukan
kepentingan ibunya, seorang anak menunda kewajibannya kepada Allah (semisalkan
shalat), jika pada saat yang bersamaan ibunya memerintahkan atau menyuruhnya
untuk suatu hal yang dianggap penting. Walhasil bahwa kedudukan seorang ibu di dalam
islam memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia, ia tidak dapat dikalahkan oleh
seorang istri atau anak. Seorang anak tetap diharuskan untuk berbakti kepada
ibunya meskipun ibunya adalah seorang yang Musyrik, selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat durhaka kepada
Allah SWT.
KESIMPULAN
Setiap agama dan
negara memiliki pandangan tentang arti wanita yang berbeda-beda. Tetapi pada
kenyataannya islam yang memberikan pengetahuan tentang artinya wanita yang
sebenarnya dalam agama islam mereka sangat menjujung tinggi derajat dari kaum
wanita karena wanita adalah seseorang
yang harus dijaga bukan untuk diperjualbelikan sebagai budak. Wanita
juga merupakan aset yang memberikan keuntungan
di masa depan dimana dia bisa melahirkan generasi baru untuk dunia agar
mereka nantinya dapat memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar